Langsung ke konten utama

Analisis dan Perancangan Basis Data

Sebelum kita masuk ke dalam Analisis dan Perancangan Basis Data, perlu kita ketahui bahwa basis data juga dikembangan kan pengembangannya secara siklus yaitu dengan Database Development Lifecycle. Yang mana kerena basis data sama seperti perangkat lunak, yaitu merupakan produk yang tidak habis pakai (bisa diperbaruhi). Database Development Lifecycle sendiri merupakan salah satu metodologi pengembangan basis data.

Pengertian Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan sebuah proses penentuan isi dan pengaturan data yang di butuhkan untuk mendukung berbagai rancanagan sistem.


Database Development Lifecycle

Database Planning : Menentukan tujuan dibuatnya database dan apa saja yang dapat dilakukan database tersebut dapat dikatakan juga sebagai penentuan visi dan misi.

System Definition : Mengidentifikasi User View.

Requirement Collection and Analysis : Melihat, menganalisis, dan mensurvey tentang kebutuhan client/user.

Database Design & Application Design : Mengumpulkan dan menganalisis kebutuahan untuk membuat Database yang diharapkan. Yang pendekatannya bisa di lakukan dengan View Approach, View Integration Approach, ataupun kombinasi dari keduanya.

Database Design and App Design : kedua design ini merupakan hal yang berbeda tapi harus terintegrasi satu sama lain. Dapat dilakukan secara logic ataupun fisik.

Implementation : Perealisasian atau konstruksi database sesuai dengan rancangan.

Data Converting  and Loading : pemindahan data lama dari database lama ke database baru dengan mengubah atau mengconvert data lama sehingga sesuai dengan data baru.

Testing : Melihat kondisi database dalam kondisi sedang berjalan serta memberikan penilaian (quality check) atas database yang telah dibuat dengan kriteria Learnbility, Performance, Robustness, Recoverability, dan Adaptability.

Operational Maintenance : Memonitor kinerja dari database apakah perlu di update, dsb.

Fase Perancangan Basis Data 





1. Requirement Collection and Analysis

Proses identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data disebut pengumpulan data dan analisa, pada proses ini di untuk database berfokus kepada pengumpulan dan analisis data. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan dari suatu sistem database, pertama kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database tersebut, termasuk pemakai-pemakai yang ada dan yang baru serta aplikasi-aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para pemakai dan aplikasi inilah yang kemudian dikumpulkan dan dianalisa.

berikut 4 aktivitas pengumpulan data dan analisis:

  • Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya (dapat dikatakan pula untuk penentuan akses).
  • Peninjauan dokumentasi yang ada.
  • Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data.
  • Daftar pertanyaan dan wawancara.

2. Conceptual Database Design (merancang konsep database)

Tujuan dari fase ini adalah untuk menghasilkan skema konsep untuk basis data yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. High-level data model seperti ERD (Entity Relationship Diagram) model banyak digunakan pada fase ini. Dalam skema konsep, kita harus memerinci aplikasi-aplikasi basis data yang diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin terjadi.
Fase perancangan basis data secara konseptual mempunyai 2 aktifitas paralel :

1) Perancangan skema konseptual :
Yang mana berfungsi untuk menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu basis data yang merupakan hasil dari fase 1, dan menghasilkan sebuah skema konsep basis data pada DBMS independent model data tingkat tinggi seperti ERD (Entity Relationship Diagram) model. Skema ini dapat dihasilkan dengan menggabungkan bermacam kebutuhan pengguna dan secara langsung membuat skema basis data atau dengan merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan tiap pengguna dan kemudian menggabungkan skema-skema tsb. Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual adalah DBMS-independent.

2) Perancangan transaksi :
Yang mana berfungsi untuk menguji aplikasi-aplikasi basis data dimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini. Pada tahap ini merupakan pembuatan flowchart dan kegunaan fase ini yang diproses secara paralel bersama fase perancangan skema konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksi-transaksi basis data yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi basis data suatu saat dimana basis data tesebutb dilaksanakan.

Pemilihan DBMS (Opsional).

Pemilihan database ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Struktur data, jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
2. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya, latihan dan waktu belajar.
3. Tersedianya layanan penjual, keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa masalah sistem.
4. Teknik, keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational, network, hierarchical, dll), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung DBMS,  pemakai, dll.


Logical Database Design (pembuatan model data/ mapping)

Fase selanjutnya dari perancangan database adalah membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang telah terpilih. Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang mana dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini,  skema konseptual di transformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3.

Physical Database Design (penempatan/ penyesuaian tabel, data, dll)

Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi. 
Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. 

Petunjuk pemilihan perancangan database secara fisik :
1. Response time : waktu yang dibutuhkan database untuk memberikan hasil(balasan) dalam menjalankan suatu perintah.
2. Space Utility : Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file database dan struktur jalur akses.
3. Transaction throughput : Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses oleh sistem database per menit , dan juga merupakan parameter kritis dari sistem transaksi.


Implementation

Setelah perancangan secara logika dan secara fisik selesai, kita dapat menjalankan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL(storage definition language) dari DBMS yang telah dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema database dan file-file database (yang kosong) kemudian database tersebut dimuat (disatukan) dengan datanya.Jika data harus dirubah dari sistem komputer yang sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang data lama yang kemudian dimasukkan ke database yang baru. Transaksi-transaksi basis data ini sekarang harus dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi. Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan melalui kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML yang mana telah ditulis serta diuji. Suatu saat transaksi tersebut telah siap dan data telah dimasukkan ke dalam basis data, maka fase perancangan dan implementasi telah selesai, dan kemudian fase operasional dari sistem basis data dimulai.


Model Hubungan Antar Entitas : Entity Relationship Diagram(ERD)

ERD merupakan suatu diagram yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi
yang dilengkapi dengan atribut-atribut.



ENTITAS : Adalah sebuah himpunan objek seperti orang, benda serta lokasi baik abstrak maupun nyata dimana data disimpan, serta pada umumnya entitas diberi nama dengan kata benda. Entitas sendiri terbagi menjadi 2 yaitu entitas kuat (dapat berdiri sendiri) , dan entitas lemah (bergantung pada entitas lain).

ATRIBUT : Setiap entitas mempunyai atribut yang mana memiliki fungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas dan dapat mengindentifikasi isi dari elemen yang satu dengan yang lainnya.

berikut beberapa jenis atribut : 

- Atribut kunci (key) : Merupakan atribut yang digunakan dalam menentukan entitas secara unik dan biasanya atribut kunci digaris bawahi. Contohnya adalah NIM, NIP, dan NPWP .

- Atribut simpel : Merupakan atribut yang bernilai tunggal dan tidak dapat dipecah. Contohnya adalah tahun terbit buku dan nama penerbit.

- Atribut multi nilai (multivalue) : Merupakan atribut yang mempunyai sekelompok nilai untuk setiap entitas instannya. Contohnya adalah nama beberapa pengarang dari sebuah buku pelajaran.

- Atribut gabungan (composite) : Merupakan atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil dengan arti tertentu. Contohnya adalah nama dimana nama dapat terbagi kedalam nama depan, tengah, dan belakang.

- Atribut derivatif : Merupakan atribut yang dihasilkan dari atribut lain dan juga tidak wajib untuk ditulis dalam diagram ER. Contohnya adalah usia, kelas, dan selisih harga.

RELASI : Merupakan suatu hubungan yang terjadi antar himpunan entitas yang mana relasi biasanya diberi nama dengan kata kerja. Biasanya menunjukkan hubungan: one-to-one, one-to-many, dan many-to-many

GARIS : Garis atau di sebut juga link berfungsi untuk menghubungkan antar atribut untuk menunjukkan hubungan (relasi) entitas pada diagram ER.

referensi:

https://sis.binus.ac.id/2018/02/21/database-system-development-life-cycle/

https://humcomint.wordpress.com/2013/01/01/perancangan-basis-data/

https://repository.unikom.ac.id/55877/1/PERANCANGAN%20BASIS%20DATA.pptx

https://sholva.untan.org/drpl-2021/07%20ERD-01.pdf

https://octoberplan.wordpress.com/2012/11/18/perancangan-database-konseptual/

https://sholva.untan.org/drpl-2021/07%20ERD-02%20Data%20Modelling.pdf

https://gurupujaz.wordpress.com/2019/01/03/materi-5-diagram-hubungan-antar-entitas-erd/




Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMORI DAN PROCESSOR

MEMORI DAN PROCESSOR Memori dan processor merupakan 2 kompunen utama dari sistem komputer.Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui bagian penting dari komputer ini . berikut penjelasan singkatnya . 1. MEMORI    Memori  komputer adalah alat yang berfungsi sebagai media penyimpanan data pada        komputer.    4 Macam tipe memory komputer, yaitu: Random access memory (RAM) Read only memory (ROM) CMOS memory Virtual memory    Jenis - Jenis Memori Komputer    Beberapa jenis memori yang banyak digunakan yaitu: Register prosesor RAM atau  Random Access Memory Cache Memory  (SRAM) (Static RAM) Memori fisik (DRAM) (Dynamic RAM) Perangkat penyimpanan berbasis disk magnetis Perangkat penyimpanan berbasis disk optik Memori yang hanya dapat dibaca atau ROM ( Read Only Memory ) Flash Memory Punched Card  (kuno) CD atau  Compact Disk DVD 2. PROCESSOR    Processor atau Mic...

Sistem Basis Data

SISTEM BASIS DATA Basis Data vs Data Werehouse vs Sistem Basis Data Apa itu Basis Data, Data Werehouse dan Sistem Basis Data?  1. Basis Data     Basis data merupakan kumpulan data dalam bentuk file/tabel/arsip yang saling berhubungan dan tersimpan dalam media penyimpanan elektronis atau perangkat lunak, untuk kemudahan dalam pengaturan, pemilahan, pengelompokan dan pengorganisasian data sesuai tujuan. Basis data juga berarti kumpulan data yang di susun sehingga mudah untuk diakses, dikelola, dan di perbaruhi. Didalam perusahaan Pengembangan dan management dari basis data di tangani oleh admin basis data atau pihak lain yang profesional. Pekerjaan mereka adalah untuk memastikan sruktur basis data efisien dan dapat diandalkan.  Sebuah basis data biasanya di kontrol oleh Database management system(DBMS).   jadi , menurut saya , basis data adalah kumpulan data yang di simpan secara tersusun yang mana nantinya dapat di akses , di perbaruhi dan di proses secara l...